Seberapa Sering Anda Harus Mandi Dengan Eksim? Penelitian Baru Menantang Nasihat Lama

6

Selama bertahun-tahun, penderita eksim memperdebatkan apakah sering mandi memperburuk kondisi mereka. Kini, sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa frekuensi mandi mungkin tidak terlalu penting seperti yang diperkirakan sebelumnya. Dermatologis merevisi rekomendasi mereka, menekankan perawatan kulit yang tepat dibandingkan jadwal mandi yang ketat.

Studi: Mandi Harian vs. Mingguan

Para peneliti di Universitas Nottingham melakukan uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan lebih dari 400 pasien eksim. Peserta dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok mandi setiap hari, dan kelompok lainnya setiap minggu. Setelah empat minggu, penelitian menemukan tidak ada perbedaan signifikan pada gejala eksim antara kedua kelompok. Hal ini menantang keyakinan lama bahwa mengurangi frekuensi mandi sangat penting untuk mengatasi eksim.

Mengapa Bingung? Sejarah Pesan Campuran

Saran yang bertentangan ini berasal dari kekhawatiran tentang kehilangan air transepidermal (TEWL) – penguapan kelembapan dari kulit. Secara historis, seringnya mandi dianggap memperburuk TEWL, menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan teriritasi. Namun, beberapa penelitian kini menunjukkan bahwa mandi setiap hari tidak serta merta meningkatkan kekambuhan, terutama jika diikuti dengan pelembab yang tepat.

Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa anak-anak penderita eksim yang mandi dua kali sehari, diikuti dengan pelembab, memiliki gejala yang tidak terlalu parah dibandingkan mereka yang mandi dua kali seminggu. Dermatologis kini percaya bahwa perawatan kulit yang konsisten – dibandingkan aturan mandi yang kaku – lebih penting.

Apa yang Sekarang Direkomendasikan oleh Dermatologis

“Hasil ini menyoroti bahwa kenyamanan dan konsistensi dalam perawatan kulit lebih penting daripada aturan kaku tentang seberapa sering mandi,” kata Tanya Evans, MD, dokter kulit yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Temuan baru ini “agak mengejutkan”, namun masuk akal ketika mempertimbangkan perawatan pasca-mandi yang tepat.

Pertimbangan & Batasan Penting

Penelitian ini hanya mengamati pasien selama empat minggu, sehingga efek jangka panjangnya masih belum jelas. Perubahan musim, tingkat kelembapan, dan kesadahan air juga dapat berperan.

Oyetewa Asempa, MD, mencatat bahwa pasien berkulit hitam mungkin mengalami TEWL yang lebih tinggi karena perbedaan struktur kulit. Artinya respons individu terhadap seringnya mandi bisa berbeda-beda.

Kuncinya: Pembersihan Lembut & Pelembab yang Konsisten

Hal yang paling penting adalah penderita eksim dapat mandi sesering yang mereka rasa nyaman, asalkan mereka mengikuti panduan berikut:

  • Gunakan air hangat (bukan panas).
  • Batasi waktu mandi/mandi hingga 10-15 menit.
  • Gunakan pembersih yang lembut dan bebas pewangi.
  • Oleskan pelembab segera setelah mandi saat kulit masih lembap.

Jenis pelembap tertentu (krim, losion, salep) kurang penting dibandingkan pengaplikasiannya secara konsisten. Tujuannya untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan mencegah kekeringan.

Kesimpulannya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa frekuensi mandi bukanlah faktor utama dalam menangani eksim. Pembersihan lembut, pelembab yang konsisten, dan kenyamanan individual lebih penting. Dermatologis merevisi saran mereka untuk mencerminkan pemahaman baru ini