Mengelola Kabut Kognitif pada Multiple Sclerosis: Panduan Praktis

11

Multiple sclerosis (MS) dikenal luas karena dampak fisiknya, seperti kelemahan otot dan masalah koordinasi. Namun, sejumlah besar penderita MS juga mengalami tantangan kognitif yang biasa disebut sebagai “kabut otak” – kesulitan berpikir jernih, mengingat detail, atau memproses informasi secara efisien. Hal ini terutama terjadi pada bentuk penyakit yang progresif, dimana gejalanya memburuk seiring berjalannya waktu.

Mengapa hal ini penting? Gangguan kognitif dapat sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari, sehingga membuat pekerjaan, percakapan, dan bahkan tugas sederhana menjadi sulit dan membuat frustrasi. Mengabaikan perubahan-perubahan ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup, hilangnya peluang, dan stres yang tidak perlu.

Apa itu MS Brain Fog?

“Kabut otak” bukanlah istilah medis formal, melainkan pengalaman berpikir yang melambat, kelelahan mental, dan kesulitan fokus yang dilaporkan oleh pasien. Orang sering menggambarkannya sebagai perasaan “tidak setajam dulu”, kesulitan menemukan kata yang tepat, atau sering salah menaruh barang. Penelitian menunjukkan bahwa gejala-gejala ini sejalan dengan penurunan kecepatan pemrosesan, memori, rentang perhatian, dan fungsi eksekutif – keterampilan mental yang diperlukan untuk perencanaan dan pemecahan masalah.

Apa Penyebab Kabut Kognitif di MS?

Penyebabnya rumit dan jarang disebabkan oleh satu faktor saja. Gejala kognitif sering kali diakibatkan oleh kombinasi perubahan otak terkait MS dan pengaruh medis, emosional, atau gaya hidup lainnya.

Perubahan Otak Terkait MS: Penyakit ini merusak materi putih dan abu-abu, sehingga mengganggu efisiensi otak memproses informasi. Lesi dan hilangnya volume otak, terutama di area seperti thalamus dan lobus frontal, dapat mengganggu kemampuan berpikir dan memori. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa gangguan pada jaringan otak, bukan kerusakan yang terisolasi, memainkan peran kunci.

Kelelahan: Gejala utama MS, kelelahan berdampak langsung pada fungsi kognitif. Ketika otak kesulitan untuk mempertahankan upaya mental, hal itu menciptakan perasaan berpikir lambat. Hal ini terkait dengan gangguan pada sistem neurotransmitter yang mengatur kewaspadaan.

Suasana Hati dan Stres: Depresi, kecemasan, dan stres kronis sering terjadi pada pasien MS. Gangguan mood ini dapat memperburuk konsentrasi, perhatian, dan daya ingat.

Masalah Tidur: Sleep apnea dan insomnia dapat menyebabkan penurunan kognitif. Kualitas tidur yang buruk mengurangi kejernihan mental dan memperburuk kelelahan.

Pengobatan: Beberapa obat MS dapat menyebabkan efek samping yang menyebabkan rasa berkabut. Tinjauan daftar obat Anda dengan ahli saraf Anda sangat penting.

Migrain: Migrain yang sering terjadi dan tidak diobati juga dapat mengaburkan fungsi kognitif.

Menopause: Bagi wanita, perubahan hormonal selama perimenopause dan menopause dapat terjadi bersamaan dengan perkembangan MS, sehingga sulit untuk membedakan gejalanya.

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis

Jangan menunggu gejala menjadi parah. Sampaikan kabut otak ke dokter Anda sejak dini, meskipun tampaknya ringan. Tim perawatan Anda dapat mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang berkontribusi seperti masalah tidur, gangguan mood, efek samping pengobatan, atau ketidakseimbangan hormon.

Pertimbangkan untuk mendiskusikan perubahan kognitif jika:
– Mereka mengganggu kehidupan sehari-hari atau pekerjaan Anda.
– Gejala memburuk atau terjadi lebih sering.
– Anda memperhatikan ingatan baru atau masalah berpikir.
– Teman atau keluarga mengungkapkan kekhawatirannya.
– Anda mencurigai adanya efek samping pengobatan atau masalah tidur.

Strategi Pengobatan dan Penatalaksanaan

Tidak ada obat tunggal untuk perubahan kognitif terkait MS. Perawatan berfokus pada pengelolaan faktor-faktor yang berkontribusi dan mendukung fungsi otak.

Penyesuaian Obat: Jika suatu obat menyebabkan rasa berkabut, dokter Anda mungkin menyesuaikan dosisnya atau beralih ke obat alternatif.

Mengobati Gangguan Suasana Hati dan Masalah Tidur: Mengatasi depresi, kecemasan, atau apnea tidur dapat meningkatkan kejernihan kognitif.

Rehabilitasi Kognitif: Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan kognitif dapat meningkatkan fungsi dan mengajarkan strategi untuk mengkompensasi defisit.

Strategi Swadaya:
Rutinitas: Gunakan perencana, kalender, dan daftar periksa untuk mengurangi beban mental.
Mengelompokan Tugas: Bagilah tugas-tugas kompleks menjadi langkah-langkah yang lebih kecil dan mudah dikelola.
Pemantauan Perubahan: Melacak fluktuasi kabut otak yang terkait dengan kelelahan, stres, atau pengobatan.

Kesimpulannya, kabut kognitif adalah tantangan umum pada MS progresif, sering kali didorong oleh kombinasi berbagai faktor. Intervensi dini, penyesuaian gaya hidup, dan pengobatan yang ditargetkan dapat meningkatkan fungsi dan kualitas hidup sehari-hari.

Sumber daya:
* Portaccio E dkk. Gangguan Kognitif pada Multiple Sclerosis: Pembaruan Penilaian dan Penatalaksanaan. Ilmu Saraf. 22 November 2022.
* Memori dan Berpikir. Masyarakat MS. 14 September 2022.